Dosen UNAIR Ditunjuk Jadi Psikolog Atlet Tim Indonesia di ASEAN Para Games 2022

    Dosen UNAIR Ditunjuk Jadi Psikolog Atlet Tim Indonesia di ASEAN Para Games 2022

    SURABAYA - Dosen Psikologi Universitas Airlangga (UNAIR) Afif Kurniawan MPsi Psikolog resmi ditunjuk oleh Chef de Mission (CDM) Indonesia sebagai psikolog untuk mendampingi Cabang Olahraga (Cabor) yg akan bertanding di Asean Para Games 2022. 

    Asean para games sendiri sedang berlangsung sejak Selasa (30/7/2022) hingga Jumat (5/8/2022). Bagi Afif, itu bukan kali pertama bagi dirinya membantu Tim Indonesia di ajang internasional. 

    Sebelumnya, Afif dipercaya menjadi staf pelatih bidang pengembangan psikologi atlet Persebaya selama tiga musim berturut turut, mulai 2017 sampai 2020. Selain itu, ia banyak berkecimpung pada psikologi olahraga dan pendampingan para atlet. Salah satunya tim nasional baseball softball putri untuk Asean Games 2018. Termasuk kerap menjadi observer analisis kebutuhan psikologis timnas basket di para games.

    “Sebenernya pada saat itu sudah ada peluang, namun belum menjadi penunjukan kepada saya dan baru ini. Di tahun 2022 ini akhirnya saya diberikan kesempatan dan diberikan kepercayaan juga untuk menjadi Psikolog atlet pada cabor-cabor prioritas yang akan berlaga di Asean Para Games, ” ungkap dosen Fakultas Psikologi UNAIR tersebut, Kamis (4/8/2022).

    Dosen Psikologi Universitas Airlangga (UNAIR) Afif Kurniawan MPsi Psikolog

    Berkaitan dengan hal itu, peran Afif juga turut mendukung ketercapaian SDGs Ke-3 (kesehatan yang baik) dan Ke-5 (Kesetaraan atlet perempuan dan hak atlet dengan disabilitas). Artinya, ia tidak hanya bekerja sebagai psikolog pendamping yang hanya berfokus pada performa, tapi juga misi global dunia terkait SDGs. 

    “Peran psikolog memastikan kondisi psikologis atlet ini dari pra-latihan, latihan, pra-pertandingan, pertandingan hingga pasca-pertandingan. Semuanya harus ada pada level optimal. Tentu tahap awalnya melakukan observasi, ” ujarnya. 

    Melalui pengumpulan data yang akurat dan terukur, kondisi atlet dapat diketahui dengan baik. Misalnya, mengetahui kondisi latar belakang, profil keluarga dan lain-lain. 

    Sebab, tanpa data awal tersebut tidak mungkin psikolog bisa menyampaikan sesuatu yang sifatnya itu menyentuh atau motivasi. Selanjutnya berinteraksi dan melakukan beberapa sesi pendekatan di luar latihan. Adapun beberapa metode intervensi psikologis untuk memastikan konsentrasi dan menentukan level dari kecemasan atlet. 

    Mantan psikolog Persebaya itu menambahkan, atlet sejatinya harus menikmati pertandingan. Adapun kalimat pamungkas ketika kondisi atlet tidak menguasai keadaan, minder, bahkan putus asa. “Para atlet adalah representasi dari versi terbaik yang kalian miliki dan kalian adalah inspirasi bagi banyak orang, masuk ke lapangan dan selamat menginspirasi banyak orang melalui apa yang rekan-rekan perjuangakn dan selamat menikmati pertandingan, ” tegasnya untuk menyemangati para atlet.

    Penulis: Viradyah Lulut Santosa

    Editor: Feri Fenoria

    surabaya
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Mahasiswa SIKIA UNAIR Banyuwangi Raih Juara...

    Artikel Berikutnya

    Mutasi 15 Petinggi Polri, Pimpinan Komisi...

    Berita terkait