SURABAYA – Program studi Magister Sumber Daya Manusia Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar kuliah tamu bersama Direktur Pembinaan Masyarakat (Binmas) Polda Jawa Timur Kombes Pol Asep Irpan Rosadi pada Sabtu (5/11/2022) secara virtual.
Kuliah tamu tersebut membahas topik mengenai strategi dan implementasi kepemimpinan dalam Pembinaan Masyarakat (Binmas) Polda Jawa Timur.
Ia mengungkapkan bahwa dirinya sangat mengidolakan tiga tokoh terkenal di dunia yang telah menjadi inspirasi sejak dulu. Mereka adalah pendiri brand Hewlett-Packard (HP) Bill Hewlett dan David Packard, politikus India Mahatma Gandhi, dan tokoh berpengaruh di Singapura yaitu Lee Kuan Yew.
Ia mengajak seluruh peserta untuk dapat meneladani perjuangan dan sepak terjang dari masing-masing tokoh tersebut agar dapat menjadi pemimpin yang strategis.
“Dua tokoh pendiri brand HP ini dengan The HP Way di mana pekerja yang berkompetensi tinggi akan menunjukkan kerja sama yang baik dan menghasilkan performa yang luar biasa. Begitupun dengan Mahatma Gandhi, melalui pemikiran besarnya bisa menggerakkan rakyat India untuk melakukan perlawanan dan menumbuhkan rasa kebangsaan yang luar biasa. Terakhir, Lee Kwan Yew, tokoh penting Singapura yang mampu menjadikan visi kota yang tak lebih besar dari Bengkulu menjadi kota global dunia, ” ungkapnya.
Kemudian, polisi yang pernah bertugas sebagai penjaga perdamaian di negara Somalia itu mengatakan, masa depan sebuah negara sangat bergantung pada kepemimpinan strategis. Dalam hal ini, seorang pemimpin strategis harus memiliki sikap visioner, adaptif, dan mampu memberi pengaruh yang baik terhadap sekitarnya.
“Ubahlah sudut pandang pekerjaan kita. Jangan hanya bekerja, tetapi kita harus selalu haus dalam mencari ilmu dan mempelajari hal baru. Dengan sudut pandang itu, kita akan serius dalam berinovasi di tempat kerja kita masing-masing, terutama dengan situasi dan kondisi yang dialami kepolisian saat ini, ” ujarnya.
Konsep tersebut ia implementasikan dengan membuat inovasi yang mampu mengembangkan potensi ekonomi masyarakat di wilayah kerja Polda Jawa Timur.
“Kita mungkin pernah dengar istilah polisi paprika, polisi bawang, atau bahkan polisi keset. Hal ini mengacu pada kegiatan ekonomi yang dihadirkan bersama masyarakat sehingga anggota polisi hadir untuk membangun ekonomi juga menjadi solusi dari permasalahan yang terjadi, ” tutupnya. (*)
Penulis: Rafli Noer Khairam/Denny R. Kusuma
Editor: Binti Q. Masruroh