SURABAYA – Mahasiswi Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Sinta Nuriyah Dien berhasil menyabet juara 1 Lomba Esai Populer Ilmiah pada Sabtu (6/8/2022). Dalam Udayana Dentistry Scientific Competition tersebut, Sinta mengangkat esai tentang inovasi dentSchool.
Esai tersebut bertajuk Inovasi dentSchool: Aplikasi Personal Dental and Oral Health Records Guna Mendukung Program UKGS dan Teledentistry. Inovasi dentSchool merupakan sistem informasi terintegrasi bagi anak sekolah.
“dentSchool ini membantu proses analisis, pengelolaan, dan pemanfaatan data kesehatan gigi dan mulut agar lebih efektif dan efisien. Mulai dari laporan kesehatan pasien hingga rekam medis yang bisa diakses dimanapun, ” jelas mahasiswi angkatan 2020 tersebut.
dentSchool sendiri dilengkapi dengan delapan fitur, yakni akun, personal dental & oral health records, riwayat pemeriksaan gigi, riwayat keluarga, teledentistry, edukasi kesehatan gigi dan mulut, lokasi fasilitas kesehatan, serta pusat bantuan.
Sinta menyebut ide inovasi itu muncul lantaran situasi pandemi yang membuat kesehatan gigi dan mulut mengalami kemunduran. Individu kini dua kali lebih sering mencuci tangan dibandingkan menyikat gigi, khususnya pada anak sekolah.
“Oleh karena itu, revitalisasi program pemerintah yaitu UKGS dan teledentistry sebenarnya dapat diwujudkan melalui dentSchool ini, ” imbuh mahasiswa yang berada di bawah bimbingan Imam Safari Azhar drg MKes SpPros itu.
Tim FKG UNAIR saat menerima penghargaan juara 2 (sumber: Istimewa).
Sinta meyakini dentSchool dapat membantu data kesehatan gigi dan mulut anak sekolah agar lebih terkontrol. Integrasi data tersebut dapat membantu pemerintah untuk mengambil kebijakan. Khususnya dalam mewujudkan cita-cita Indonesia bebas karies 2030.
Lewat urgensi dan inovasi yang ia buat, Sinta berhasil meraih tempat pertama pada kompetisi yang digelar di Bali tersebut. Prestasi itu pun semakin istimewa karena menjadi kali pertama Sinta mengikuti kompetisi individu semasa kuliah.
Dari sana, Sinta berpesan kepada mahasiswa lain untuk terus memperbanyak wawasan. “Cari insight itu baik dari buku, media sosial, maupun dosen atau orang yang lebih berpengalaman, ” pesannya. (*)
Penulis: Intang Arifia
Editor: Feri Fenoria