SURABAYA – Tiga mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga (UNAIR) berhasil meraih silver medal Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) FAPERTA FAIR 2022 pada Sabtu (16/7/2022). Mereka adalah Yulia Rohmawati dari Ilmu Sejarah 2020, Rafida Mumtaz dari Bahasa dan Sastra Indonesia 2019, dan Raselly Elfa Putri dari Bahasa dan Sastra Inggris 2020.
FAPERTA FAIR diselenggarakan oleh Universitas Nahdlatul Wathan (UNW) Mataram bersama Yayasan Sentosa Foundation. Tahun 2022 ini, FAPERTA FAIR digelar secara luring dengan mengusung tema Ide dan Inovasi untuk Mewujudkan Indonesia yang Lebih Baik. Raselly menyampaikan bahwa ia dan tim sangat merasakan transisi perlombaan daring menjadi perlombaan luring.
“Yang semula skripnya itu bisa lihat di laptop sambil presentasi, ini benar-benar harus presentasi dan dihafalin biar sesuai sama bahan materi. Terus, kita juga harus siap QnA yang berhadapan langsung sama juri. Terkait gerak tubuh itu harus dilatih juga kayak pandangan mata dan body language dari tiap presentator, ” ungkapnya, Selasa (19/7/2022).
Kemudian, mahasiswa Bahasa dan Sastra Inggris itu menambahkan bahwa perlombaan luring sangat seru karena ia dan tim dapat bertemu, berkenalan, dan berbagi langsung dengan banyak orang dari berbagai pulau.
Dalam kompetisi itu, mereka harus mengunjungi lokasi lomba secara langsung yang berada di luar domisili. Dengan poin plus itu, mereka dapat berekreasi sekaligus mengeksplor banyak tempat baru.
Jam Tangan Cegah Kekerasan Seksual
Yulia selaku ketua tim menjelaskan bahwa ia dan tim menggagas sebuah ide kreatif berjudul SAVWIOR (SAVE OUR WOMAN), Smartwatch berbasis A-GPS sebagai Upaya Pencegahan Kekerasan Seksual terhadap Perempuan Indonesia di Era Society 5.0.
Jam tangan pintar tersebut memiliki berbagai fitur yang berfungsi untuk mencegah kekerasan seksual terhadap perempuan. Seperti kamera untuk merekam kejadian secara real time, laser beam untuk mengaburkan pandangan pelaku saat melakukan kekerasan terhadap pengguna atau korban, serta telepon darurat yang terintegrasi dengan pihak berwajib.
Ada pula help others untuk meminta bantuan kepada sesama pengguna, dan location point yang mampu mendeteksi titik lokasi korban dengan lebih tepat dan cepat.
“Keunggulan dari smartwatch ini yaitu merupakan peluang baru dalam upaya pencegahan kekerasan seksual terhadap perempuan karena smartwatch ini sifatnya fleksibel, praktis dan juga dapat disamarkan sebagai jam tangan biasa, jadi potensi untuk dirampas kayak HP itu kecil, ” ujar Yulia.
Kiat Sukses Ikuti LKTINTerakhir, Rafida berpesan kepada mahasiswa bahwa hal penting dalam mengikuti kompetisi karya tulis ilmiah adalah kerja sama tim.
“Kalian harus tahu siapa saja yang ingin kalian ajak untuk bergabung dalam tim. Usahain bahwa tim kalian meskipun idenya masih belum fix tapi solid dan bisa diajak bekerja sama. Dan juga bisa diajak untuk mengembangkan ide yang sebenarnya biasa tapi bisa menjadi ide yang luar biasa, ” terang Rafida.
“Kalau untuk penulisan KTI itu sendiri gampang, ya, itu bisa dipelajari tapi untuk gimana kalian bisa mengelola tim dan juga mengelola ide yang telah kalian miliki itu yang susah, ” tambahnya. (*)
Penulis: Rafli Noer Khairam
Editor: Binti Q. Masruroh