Mahasiswa FST UNAIR Beberkan Tips Penentuan Ide dan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah

    Mahasiswa FST UNAIR Beberkan Tips Penentuan Ide dan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah
    Sesi Diskusi Research Class (Foto: SS Zoom)

    SURABAYA – Melalui Research Class yang diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Penalaran, Moch. Aqilah H mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi diundang menjadi pemateri untuk membedah kepenulisan karya tulis ilmiah. Acara berbalut webinar ini dilangsungkan pada Jumat (4/3/2022) dengan tajuk “Penentuan Ide dan Penyusunan Bab I” dan berhasil diikuti lebih dari 100 peserta. 

    Pemateri yang akrab disapa Aqil itu, membuka webinar dengan mengulas langkah-langkah pembuatan karya tulis ilmiah serta strategi penyusunan judul dengan menggunakan piramida terbalik. Berdasarkan penjelasannya, Aqil juga memberi contoh perbedaan antara tema dengan topik dari beberapa perlombaan yang kerap ia jumpai. 

    “Jadi, topik ini adalah pengerucutan dari tema. Contoh, temanya lingkungan, berarti topiknya dikerucutkan menjadi pelestarian flora kawasan, ” jelasnya.

    Peraih Best Poster LKTI bidang Kimia (REACTION) tingkat Nasional 2021 itu, juga menambahkan bahwa ada kriteria penentuan topik yang tepat. “Dalam menentukan suatu topik, Teman-teman memiliki empat dasar utama, yang pertama adalah sesuai dengan keilmuannya, lalu problematika harus dapat diselesaikan, mengandung pengetahuan dasar, serta memperhatikan proses pengumpulan data dan bermanfaat, ” tuturnya.

    Selanjutnya, menurut Aqil, salah satu hal krusial dalam pembuatan karya tulis ilmiah adalah menyusun judul. Ia menegaskan agar judul tidak ditulis lebih dari 20 kata. “Ini aku beri tips ya Teman-teman. Dalam membuat judul, usahakan tolong jangan lebih dari 20 kata, ” ujarnya.

    Berangkat dari judul, Aqil menguraikan langkah-langkah lebih lanjut dalam penyusunan BAB I pada karya tulis ilmiah. “Ibaratnya, ketika kita ingin masuk rumah, Bab I adalah pintunya. Bab I meliputi empat bagian utama, yaitu latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian, ” paparnya.

    Dalam pembuatan latar belakang, sambungnya, diusahakan untuk dibuat menarik, sekreatif mungkin sehingga pembaca tertarik. Menurut Aqil, rumusan masalah dan tujuan penelitian adalah rangkaian yang respirokal (timbal balik, - red). Sementara itu, manfaat penelitian dibagi menjadi dua, yakni manfaat secara teoritis dan praktis. 

    “Teoritis itu lebih ke bagaimana penelitian tersebut memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan, praktis itu lebih ke arah kontribusi implementasi ide kita bagi penyelesaian permasalahan, ” terangnya.

    Pada penutup, pemenang juara 3 LKTI bidang Fisika (MAFIADIPA) tingkat Nasional 2021 itu, memberi beberapa wejangan untuk peserta dalam mengikuti lomba karya tulis ilmiah nasional (LKTIN). “Yang pertama, the one and only, selalu berdoa kepada Tuhan dan meminta doa orang tua, lalu tidak takut gagal dan terus mencoba, tidak mudah puas dengan satu pencapaian, serta teliti, inovatif, dan kolaboratif, ” tutupnya.

    Penulis: Leivina Ariani Sugiharto Putri

    Editor: Nuri Hermawan

    SURABAYA
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    FH UNAIR Kembali Wakili Indonesia dalam...

    Artikel Berikutnya

    KAI Daop VII Madiun Bersama Komunitas Rail...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Dandim 0824/Jember Dukung Do’a Bersama dan Deklarasi Pilkada Damai 2024 di Polres Jember
    Hendri Kampai: Indonesia Hanya Butuh Pemimpin Jujur yang Berani
    Pelantikan Pejabat dan Ground Breaking Tanaman Tahun 2024 Perum Perhutani KPH Jember
    Musik Ramuan DJ Amel Zoya Bisa Buat Orang Joget dan Happy
    Konsolidasi Perhutani dan LMDH untuk Kemitraan Produktif

    Ikuti Kami